deskripsi gambar

Benar Adanya Tuhan Dimata Seorang Pecinta Alam

Disuatu malam disebuah hamparan padang rumput dilembah suatu bukit
saya berbaring melihat ke langit yang sangat luas 
ditemani api unggun yang menyala yang menjadi pelita dan kehangatan di malam alam rimba
Pandangan mata saya jauh melihat menembus gelapnya malam terfokus pada gemerlap bintang yang menjadi hiasan malam
heningnya alam malam membuka mata hati tentang hakikat kehidupan, alam dan Tuhan

Sebagai seorang manusia dengan akal logika yang mulai tumbuh dan berkembang seiring bertambahnya usia dan kedewasaan, saya pernah bertanya dalam hati mengenai kebearadaan Tuhan. Meski saya tumbuh dilingkungan Islam yang taat yang mengajarkan kita untuk memiliki keimanan kepada Tuhan, namun tetap selalu ada pertanyan dalam hati mengenai keberadaan Tuhan. Selain sebagai seorang muslim saya juga merupakan seorang yang gemar berpetualang di alam bebas, telah kudadaki beberapa Gunung di Pulau Jawa sampai Lombok. 

Dalam sebuah petualangan seperti pendakian Gunung kadang saya selalu merenungi tentang kejadian maupun peristiwa yang pernah saya lewati, disana saya banyak bertemu orang-orang yang berbeda karakter, kebudayaan, kepribadian yang beragam dan keajaiban-keajaiban alam yang sangat menakjubkan. Hijaunya lembah-lembah, kicauan burung yang sangat menentramkan hati.

Jauh dari bumi, saya sempat bertanya tentang penciptaan langit yang luas yang di dalamnya terdapat berbagai macam benda langit seperti salah satunya bintang-bintang yang ukurannya jauh lebih besar dari bumi yang kita tempati. Dan saya juga sempat berpikir jika matahari merupakan salah satu bintang yang memiliki sistem tata surya. Berapa banyak sistem tata surya yang ada di jagat raya ini ?? apalagi saat kita berbicara tentang galaxy yang merupakan kumpulan dari miliaran bintang. Bayangkan betapa luasnya jagat raya ini !!! lalu dimana kita dan sebesar apa kita???
Siapa yang menciptakan semua itu ?? sungguh logika kita tak akan sampai kesana, namun dalam ajaran Islam, saya sempat diajarkan bahwa tugas manusia adalah berpikir dan bertindak sesuai batas kemampuan dirinya, jika otak kita, tenaga kita sudah tak sanggup menjangkaunya maka jangkaulah dengan iman atau kepercayaan.


Semakin bertambah usia saya alhamdullah saya mulai memepelajari ayat-ayat Al-Quran dan ajaran agama Islam, Belum juga hatam ternyata benar adanya firman Allah yang diturunkan ratusan tahun yang lalu kepada nabi Muhammad SAW ternyata sesuai yang saya alami selama ini mengenai logika-logika, petualangan dan bentang alam yang sangat luar biasa.

Berikut adalah beberapa ayat yang menjelaskan mengenai Petualangan, Gunung dan Bentang Alam :


“Allah telah menjadikan bumi terhampar luas untukmu, agar kamu dengan bebas meniti jalan-jalan yang terbentang di bumi” (Al Quran Surat Nuh: 19-20)



“Gunung-gunungpun Ia pancangkan, untuk kesenanganmu” (Al Quran Surat An Naazi’aat: 32)


“Kamilah yang menghamparkan bumi, dan kami pula yang menegakkan gunung-gunung, serta menumbuhkan segalanya dengan imbang” (Al Quran Surat Al Hijr: 19)

“Allah menjadikan sebagian ciptaanNya sebagai tempat bernaung untukmu, dan menjadikan gunung-gunung sebagai tempat berlindung” (Al Quran surat An Nahl: 81)

“Dialah yang membentangkan bumi dan menciptakan gunung-gunung dan sungai-sungai disana. Dia menjadikan semua jenis buah-buahan, masing-masing berpasangan. Dia pulalah yang menutupkan malam pada siang. Sungguh, dalam semua itu terdapat ayat-ayat kebesaranNya bagi kaum yang mau berpikir” (Al Quran Surat ar Ra’ad: 3)


Selain mempelajari sebagian isi Al-Quran saya juga sempat belajar menerjemahkan isi-isi buku yang saya baca namun diantara beberapa buku saya lebih tertarik pada sebuah buku karya DR. Aidh-Qarni yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia yang Berjudul La-Tahjan 

Berikut dibawah ini adalah petikan yang saya ambil dari buku La-tahjan mengenai sebuah petualangan 


"Di antara perkara yang dapat melapangkan dada dan meleyapkan awan kesedihan dan kesusahan adalah berjalan menjelajah negeri dan membaca “buku penciptaan” yang terbuka lebar ini untuk menyaksikan bagaimana pena-pena kekuasaan menuliskan tanda-tanda keindahan di atas lembaran-lembaran kehidupan. Betapa tidak, karena anda akan banyak menyaksikan taman, kebun, sawah dan bukit-bukit hijau yang indah mempesona.


Keluarlah dari rumah, lalu perhatikan apa yang ada di sekitar Anda, di depan mata anda, dan di belakang Anda! Dakilah gunung-gunung, jamalah tanah di lembah-lembah, panjatlah batang-batang pepohonan, reguklah air yang jernih, dan ciumkan hidungmu di atas bunga mawar! Pada saat-saat yang demikian itu, Anda akan menemukan jiwa Anda benar-benar merdeka dan bebas seperti burung yang berkicau melafalkan tasbih di angkasa kebahagiaan. Keluarlah dari rumah Anda, tutup kedua mata Anda dengan kain hitam, kemudian berjalanlah di bumi Allah yang sangat luas ini dengan senantiasa berdzikir dan bertasbih. 

Marilah sekali-kali kita membaca Al-Qur’an di tepi-tepi sungai, di pinggiran hutan yang rimbun, di antara burung-burung yang sedang berkicau membaca untaian puisi cinta, atau di depan gemericik aliran air sungai yang sedang mengisahkan perjalanannya dari hulu ke hilir. Marilah sesekali kita berjalan menjelajah pelosok negeri untuk mencari ketenangan, bergembira, berpikir, dan sekaligus menghayati ciptaan Allah yang sangat luas ini."


Setelah saya kaitkan mengenai rangkuman petualangan saya dan hasil intropeksi diri saya dengan Al-Quran juga beberapa buku yang saya baca saya semakin yakin bahwa tiada Tuhan selain Allah, Allah tuhan kami yang maha besar yang menciptakan jagat raya yang sangat luas dengan segala isi dan keberagamannya.

Semenjak itu, semenjak saya mengenal alam raya semakin sadar bahwa saya adalah orang yang sangat kecil, kegiatan kami tak jauh seperti makhluk-makhluk kecil yang meraya di antara luasanya jagat rimba yang tak pernah punya kekuatan tanpa bantuan sang pencipta Allah SWT.

Maafkan saya yang pernah sombong dengan sedikit keahlian, pengetahuan dan kekuatan yang Engkau berikan, Sungguh sebenarnya saya mengakui sebagai orang yang lemah dan tiada berdaya dihadapan-Mu 

La Haula wa La Quwwata illa billah
Tags :

Related : Benar Adanya Tuhan Dimata Seorang Pecinta Alam

0 Response to " Benar Adanya Tuhan Dimata Seorang Pecinta Alam "

Post a Comment

Silahkan beri komentar !!!!
Penulis akan sangat senang sekali jika ada yang berkomentar, bertanya maupun menambahkan